7 Manfaat Puasa di Bulan Ramadhan bagi Kesehatan

Ilustrasi Buka Puasa Ramadhan
Ilustrasi berbuka puasa di bulan Ramadhan. [Pixabay/Mohamed Hassan]

ZONA PIRASI - Bulan Ramadhan memiliki keutamaan tersendiri bagi umat Muslim di seluruh dunia. Pada bulan suci ini, umat Islam diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT.

Puasa Ramadhan bukan sekadar menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga dari segala hal yang dapat membatalkan puasa.

Ramadhan merupakan bulan penuh berkah di mana setiap amal ibadah akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT.

Selain itu, berpuasa selama bulan Ramadhan juga termasuk salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang memenuhi syarat.

Pada bulan ini, pintu rahmat dan ampunan dibuka lebar, memberikan kesempatan bagi umat Muslim untuk memperoleh pahala berlipat ganda melalui berbagai ibadah, seperti shalat tarawih, membaca Al-Qur’an, dan bersedekah.


Selain itu, Ramadhan juga menjadi momen istimewa untuk mempererat hubungan keluarga dan masyarakat.

Tradisi sahur dan buka puasa bersama menciptakan kebersamaan yang semakin kuat di antara sesama Muslim.

Banyak orang juga memanfaatkan bulan ini untuk meningkatkan kepedulian sosial, seperti memberikan takjil berbuka kepada mereka yang membutuhkan.

Menunaikan ibadah puasa tidak hanya berdampak positif pada aspek spiritual, tetapi juga memiliki manfaat kesehatan yang telah dibuktikan melalui berbagai penelitian ilmiah.

Manfaat Puasa bagi Kesehatan

Dirangkum Zona Pirasi dari berbagai sumber penelitian, puasa Ramadhan memiliki sejumlah manfaat kesehatan bagi tubuh manusia, di antaranya:

1. Membantu Meredakan GERD

Puasa dapat membantu meredakan penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD).

Menurut penelitian yang dirilis dalam jurnal Acta Medica Indonesiana (2016) oleh Radhiyatam Mardhiyah, pasien yang menjalani puasa Ramadhan melaporkan keluhan GERD yang lebih ringan dibandingkan mereka yang tidak berpuasa.

Penelitian lain, diterbitkan dalam jurnal Cureus (2013) oleh Serda Tibi dkk. juga menyebutkan bahwa faktor risiko GERD, seperti obesitas, kebiasaan merokok, dan konsumsi alkohol, dapat dikontrol lebih baik selama Ramadhan karena perubahan pola makan dan gaya hidup yang lebih sehat.


2. Mendukung Regenerasi Sel

Yoshinori Ohsumi, peraih Nobel Kesehatan 2016, menemukan bahwa berpuasa dapat memicu mekanisme daur ulang sel yang dikenal sebagai autofagi.

Autofagi adalah proses di mana sel-sel tubuh mendaur ulang komponen yang rusak, yang berkontribusi pada peremajaan sel dan memperlambat penuaan.

Penelitian juga menunjukkan bahwa puasa selama 12 jam dapat memicu autofagi, yang dikaitkan dengan peningkatan kontrol kadar gula darah dan umur panjang.

3. Menjaga Kesehatan Usus

Selain itu, puasa juga memiliki dampak positif terhadap keseimbangan mikrobioma usus.

Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Physiology (2011) oleh Sue Grenham dkk., mikrobioma usus berperan penting dalam struktur, perlindungan, dan metabolisme usus.

Ketika seseorang berpuasa, mikroba baik dalam usus akan berkembang dengan lebih optimal, mendukung kesehatan sistem pencernaan, serta meningkatkan penyerapan nutrisi dan sintesis vitamin.

4. Membantu Mengatur Pola Makan

Melansir dari Universitas Muhammadiyah Surakarta, menjalani ibadah puasa dapat membantu membentuk kesadaran terhadap pola makan yang lebih sehat.

Dengan adanya jadwal sahur dan berbuka puasa yang teratur, seseorang lebih mudah mengontrol asupan makanan dan memilih makanan yang lebih sehat.

5. Meningkatkan Energi Tubuh

Meskipun pada awalnya tubuh perlu beradaptasi, berpuasa justru dapat meningkatkan energi.

Tubuh akan mulai menggunakan cadangan lemak sebagai sumber energi utama, yang membantu meningkatkan metabolisme dan mengoptimalkan pembakaran lemak.

6. Mengontrol Kadar Gula Darah

Puasa dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin, yang berperan dalam mengatur kadar gula darah.

Dengan berkurangnya asupan makanan selama beberapa jam, tubuh dapat lebih efektif mengontrol kadar glukosa, yang bermanfaat bagi penderita diabetes tipe 2 atau mereka yang berisiko mengalami resistensi insulin.


7. Meningkatkan Fungsi Otak

Sejumlah penelitian mengungkapkan bahwa puasa dapat membantu meningkatkan fungsi kognitif dan melindungi otak dari penyakit neurodegeneratif, seperti Alzheimer dan Parkinson.

Puasa juga mendorong produksi hormon yang mendukung pertumbuhan sel-sel otak baru, sehingga meningkatkan daya ingat dan konsentrasi.

Kesimpulan

Ramadhan bukan hanya bulan yang penuh keberkahan dalam aspek spiritual, tetapi juga membawa banyak manfaat kesehatan bagi tubuh.

Dari membantu meredakan GERD hingga meningkatkan fungsi otak, puasa juga memberikan dampak positif yang signifikan jika dijalankan dengan baik dan diiringi pola makan sehat.

(SamsulRizal)

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan bijaksana dan bertanggung jawab. Isi komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator itu sendiri.

Lebih baru Lebih lama