![]() |
Foto: Getty Images/400tmax |
ZONA PIRASI, ACEH - Peringatan yang sering muncul di perangkat Android dari Google bukan sekadar notifikasi biasa. Peringatan ini berfungsi untuk melindungi pengguna dari konten berbahaya, seperti malware atau situs phishing yang dapat mencuri data pribadi.
Google menjelaskan bahwa pengguna akan menerima peringatan jika mereka mencoba mengakses situs yang dianggap berbahaya atau menipu. Situs semacam ini sering disebut sebagai situs phishing atau malware.
"Anda akan melihat peringatan jika konten yang ingin Anda lihat berbahaya atau menipu. Situs-situs ini sering disebut situs 'phishing' atau 'malware'," kata Google, dikutip Minggu (2/2/2025).
Dari situs-situs berisiko tersebut, pelaku kejahatan siber bisa mencuri informasi korban, yang nantinya digunakan untuk penipuan atau dijual ke pihak lain.
Karena itu, pengguna disarankan untuk selalu memperhatikan peringatan yang diberikan oleh Google. Notifikasi ini muncul secara otomatis, karena fitur deteksi phishing dan malware diaktifkan secara default di perangkat Android.
{tocify}
5 Peringatan Keamanan yang Sering Muncul di Android
Berikut adalah lima peringatan yang sering diabaikan oleh pengguna Android, dirangkum dari The Sun, (2/2/2025):
1. "The site ahead contains malware"*
Situs yang dikunjungi berpotensi menginstal perangkat lunak berbahaya (malware) di perangkat pengguna.
2. "Deceptive site ahead"
Situs ini kemungkinan besar adalah phishing, yang bertujuan mencuri data pengguna.
3. "Suspicious site"
Situs tersebut mencurigakan dan berpotensi berbahaya.
4. "The site ahead contains harmful programs"
Situs ini dapat mendorong pengguna menginstal program berbahaya yang bisa menyebabkan masalah saat berselancar di internet.
5. "This page is trying to load scripts from unauthenticated sources"
Situs yang dikunjungi mengandung skrip yang tidak diverifikasi, sehingga dapat membahayakan keamanan perangkat.
Peringatan Google tentang Aplikasi di Luar Play Store
Selain peringatan situs berbahaya, Google juga mengingatkan pengguna tentang risiko menginstal aplikasi di luar Play Store, yang biasanya berbentuk file APK atau sideloading.
Berbeda dengan Apple yang melarang sideloading, Google mengizinkan pengguna Android untuk mengunduh aplikasi dari sumber luar. Namun, CEO Google, Sundar Pichai memperingatkan bahwa menginstal aplikasi di luar Play Store dapat meningkatkan risiko terkena malware.
Debat mengenai sideloading telah lama menjadi kontroversi. Ada dua pandangan yang bertentangan:
- Pro Sideloading: Pengguna mendapatkan kebebasan untuk mengakses aplikasi yang tidak tersedia di toko aplikasi resmi, termasuk versi beta atau aplikasi dari pengembang independen.
- Kontra Sideloading: Aplikasi yang tidak melalui proses verifikasi Google lebih rentan mengandung malware atau program berbahaya.
Apple juga menggunakan pernyataan Google ini sebagai alasan untuk tetap melarang sideloading di perangkat mereka. Apple berpendapat bahwa keamanan pengguna lebih penting dibandingkan kebebasan untuk menginstal aplikasi dari luar toko resmi.
Meskipun sideloading memberikan kebebasan bagi pengguna, risikonya tetap tinggi. Oleh karena itu, pengguna harus lebih berhati-hati saat menginstal aplikasi dari sumber yang tidak terpercaya.
(sr/sr)