![]() |
Foto: dok. Istimewa |
ZONAPIRASI, BIREUEN - Bulan, sebagai satu-satunya satelit alami Bumi, memiliki peran penting tidak hanya dalam mengatur pasang surut air laut, tetapi juga dalam memengaruhi kehidupan berbagai spesies hewan.
Dari hewan nokturnal hingga spesies laut, banyak makhluk hidup yang bergantung pada cahaya dan siklus Bulan untuk bertahan hidup.
Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana pergerakan Bulan berdampak pada perilaku hewan, termasuk navigasi, pertumbuhan, perburuan, pemijahan, hingga migrasi.
1. Bulan sebagai Sumber Cahaya bagi Hewan Nokturnal
Dilansir dari BBC Discover Wildlife, Bulan berperan sebagai sumber cahaya alami bagi hewan nokturnal, seperti sandhopper (krustasea kecil) dan kumbang kotoran Afrika (Scarabaeus zambezianus).
Sandhopper menggunakan cahaya Bulan untuk bergerak menuju laut atau pantai, tanpa bergantung pada waktu tertentu.
Kumbang kotoran Afrika memanfaatkan sinar Bulan yang terpolarisasi untuk menggulung bola kotorannya menuju tempat yang aman. Tanpa cahaya Bulan, kumbang ini akan kesulitan menentukan arah dan lebih rentan terhadap ancaman.
Bulan memberikan pencahayaan yang cukup bagi hewan-hewan ini untuk bernavigasi dengan lebih efisien dan menghindari bahaya di malam hari.
2. Cahaya Bulan Mempercepat Pertumbuhan Bayi Ikan
Hewan laut juga merasakan dampak dari cahaya Bulan. Menurut Science News Explorer, pertumbuhan ikan muda, seperti ikan triplefin, dipengaruhi oleh intensitas cahaya Bulan.
Malam yang lebih terang membantu ikan muda berburu plankton dengan lebih efektif, sehingga meningkatkan asupan makanan mereka.
Cahaya Bulan juga menciptakan rasa aman bagi larva ikan, memungkinkan mereka untuk makan dengan lebih fokus tanpa gangguan dari predator seperti ikan lentera, yang cenderung menghindari area yang terang.
Dengan kata lain, Bulan tidak hanya berperan dalam siklus pasang surut, tetapi juga dalam mendukung kelangsungan hidup spesies laut tertentu.
3. Pengaruh Bulan terhadap Perilaku Mangsa Singa
Di ekosistem darat, khususnya di savana Afrika, pergerakan Bulan turut memengaruhi strategi berburu singa dan perilaku mangsa mereka, seperti wildebeest, zebra, dan kerbau Afrika.
Saat fase Bulan gelap, singa lebih aktif berburu karena kondisi yang lebih menguntungkan bagi mereka untuk menyergap mangsa.
Wildebeest dan kerbau Afrika cenderung lebih berhati-hati saat malam gelap, tetapi ketika Bulan bersinar lebih terang, mereka lebih berani keluar mencari makan.
Zebra memiliki strategi unik dengan meningkatkan aktivitasnya menjelang terbitnya Bulan untuk menghindari pemangsa.
Dengan kata lain, fase Bulan secara langsung memengaruhi interaksi antara predator dan mangsa di alam liar.
4. Bulan Memicu Pemijahan Massal Karang
Di lautan, Bulan juga memainkan peran penting dalam pemijahan terumbu karang, terutama di Great Barrier Reef.
Menurut Natural History Museum, pemijahan massal karang terjadi setelah Bulan purnama, biasanya antara bulan Oktober hingga Desember.
Karang melepaskan telur dan sperma secara serentak ke lautan, yang memungkinkan pembuahan terjadi secara luas.
Selain fase Bulan, faktor lain seperti suhu air dan salinitas juga berperan dalam menentukan waktu pemijahan.
Fenomena luar biasa ini bahkan dapat terlihat dari luar angkasa, menunjukkan betapa besar pengaruh Bulan terhadap kehidupan laut.
5. Bulan Mengatur Migrasi Burung
Selain hewan darat dan laut, burung juga bergantung pada siklus Bulan untuk menentukan waktu migrasi mereka.
Sebagai contoh, burung petrel Barau, yang berkembang biak di pulau-pulau Samudra Hindia, mengatur waktu migrasi mereka berdasarkan fase Bulan purnama.
Cahaya Bulan membantu mereka menentukan arah dan waktu yang tepat untuk memulai perjalanan jauh mereka.
Bulan juga berfungsi sebagai penunjuk waktu alami, memastikan burung-burung ini bermigrasi dalam kondisi terbaik untuk bertahan hidup.
Dengan demikian, Bulan memainkan peran penting dalam navigasi dan ketepatan waktu migrasi burung, yang merupakan bagian penting dari siklus hidup mereka.
Kesimpulan: Bulan, Pengatur Kehidupan di Bumi
Keberadaan Bulan memiliki dampak luar biasa bagi banyak spesies hewan di Bumi. Dari hewan nokturnal yang bergantung pada cahaya Bulan, ikan yang tumbuh lebih cepat, singa yang menyesuaikan strategi berburu, hingga pemijahan karang yang terkoordinasi dengan fase Bulan, semua menunjukkan bahwa Bulan bukan sekadar benda langit biasa.
Bulan berperan sebagai sumber cahaya alami, penunjuk waktu, dan pengatur perilaku banyak spesies di dunia ini. Tanpa pengaruh Bulan, banyak ekosistem akan mengalami perubahan yang signifikan.
Jadi, Bulan bukan hanya menghiasi malam kita, tetapi juga menjadi bagian penting dalam keseimbangan alam di Bumi.
(srz/kps)