![]() |
Saparmurat Niyazov, satu-satunya presiden di dunia yang gratiskan gas, listrik, dan air untuk rakyatnya. (Foto: Dok. Tribunnews) |
ZONAPIRASI.MY.ID - Saat banyak negara menghadapi inflasi dan kenaikan harga energi, Turkmenistan pernah memberikan gas dan listrik secara gratis kepada rakyatnya selama 24 tahun—hampir seperempat abad.
Kebijakan ini diberlakukan oleh Presiden Saparmurat Niyazov beberapa tahun setelah menjabat dan berlangsung hingga akhir hayatnya.
Niyazov tercatat sebagai satu-satunya pemimpin dunia yang menerapkan kebijakan luar biasa ini.
Latar Belakang Kebijakan Gratis Gas dan Listrik
Turkmenistan mulai menggratiskan gas, listrik, dan air bagi warganya pada tahun 1993, hanya dua tahun setelah merdeka dari Uni Soviet pada 1991.
Langkah ini diambil karena negara tersebut memiliki cadangan gas alam yang melimpah, ditambah dengan harga gas yang tinggi saat itu.
Mengutip Times of India melalui Sindo News, Presiden Niyazov memberikan fasilitas energi gratis dengan rincian:
- 35 kilowatt-hour (kWh) listrik per bulan per warga,
- 50 meter kubik gas alam per bulan per warga,
- 250 liter (66 galon) air per hari per warga.
Kebijakan ini berlangsung sepanjang masa kepemimpinan Niyazov, yang memerintah dari 21 Oktober 1991 hingga akhir hayatnya pada 21 Desember 2006.
Akhir Kebijakan Gratis Energi di Turkmenistan
Setelah Niyazov meninggal, kepemimpinan negara dilanjutkan oleh Presiden Gurbanguly Berdymukhamedov (2006–2022).
Awalnya, ia mempertahankan kebijakan subsidi energi tersebut. Namun, pada tahun 2017, Berdymukhamedov mulai menghapus subsidi secara bertahap dan memberlakukan biaya untuk listrik, gas, dan air.
Keputusan ini diambil karena Turkmenistan mengalami kesulitan ekonomi akibat penurunan harga gas alam dan berbagai tantangan ekonomi lainnya.
Pada tahun 2022, Gurbanguly Berdymukhamedov mengundurkan diri dan digantikan oleh putranya, Serdar Berdymukhamedov, yang hingga kini masih menjabat sebagai Presiden Turkmenistan. Serdar melanjutkan kebijakan ayahnya dengan tidak mengembalikan subsidi energi bagi rakyat.
Dengan demikian, era gas, listrik, dan air gratis di Turkmenistan berakhir, dan kebijakan murah hati yang pernah diterapkan Niyazov kini hanya menjadi bagian dari sejarah negara tersebut.
(mia)