Ilmuwan Klaim Benua Australia dan Asia Bakal Bertabrakan

Benua Australia dan Asia
Ilustrasi Benua Australia dan Asia. [Zona Pirasi/SR]

ZONAPIRASI.MY.ID - Australia, yang terletak jauh dari benua lainnya, dengan sangat perlahan-lahan bergerak menjauh dari posisinya saat ini.

Meskipun pergeseran ini terjadi sangat lambat, sekitar 7 cm per tahun (sekitar 2,8 inci), perubahan tersebut bisa berpotensi mengubah iklim dan ekosistem dalam jangka waktu panjang.

Pergeseran benua ini telah berlangsung sejak Australia terpisah dari Antartika sekitar 80 juta tahun lalu.

Secara geologis, Australia bergerak ke arah utara, yang berarti bahwa, meskipun itu terjadi dalam waktu yang sangat lama (ratusan juta tahun ke depan), benua ini diperkirakan akan bertabrakan dengan Asia.


"Suka atau tidak, benua Australia akan bertabrakan dengan Asia," ujar Profesor Zheng-Xiang Li dari Universitas Curtin pada tahun 2009 dan telah lama menjadi peneliti dalam proses ini, seperti dilansir SindoNews, Rabu (26/2/2025).

Li memberikan alasannya untuk kejadian ini adalah karena pola pergerakan benua yang saling menjauh dan kemudian bersatu kembali sudah terjadi berulang kali dalam sejarah Bumi. Ketika pertemuan ini terjadi, beberapa dampak yang dapat diantisipasi adalah peningkatan aktivitas seismik dan lebih banyak gempa bumi.

Perubahan bentang alam yang diakibatkan oleh pergeseran ini juga dapat memengaruhi kehidupan flora dan fauna di Australia.

Sebagai contoh, ketika Australia bergerak ke perairan tropis, kondisi ideal terbentuk untuk terjadinya Great Barrier Reef yang luar biasa.

Namun, saat benua ini akhirnya bertabrakan dengan Asia, spesies-spesies unik Australia, seperti kanguru, koala, dan wombat, akan menghadapi persaingan ketat dengan mamalia Asia.

Hal ini bisa memengaruhi kelangsungan hidup spesies-spesies tersebut, bahkan menyebabkan punahnya beberapa di antaranya.

Pergerakan ke utara ini sudah mulai terlihat dampaknya. Pada tahun 2016, para ilmuwan menemukan bahwa pergeseran benua menyebabkan sistem GPS di Australia meleset hingga 1,5 meter (sekitar 4,9 kaki).


Untuk mengatasi masalah ini, koordinat resmi Australia harus disesuaikan dengan perubahan posisi benua, yang memerlukan pergeseran sebesar 1,8 meter (sekitar 5,9 kaki).

Mengingat bahwa pergerakan benua ini terus berlanjut, perubahan koordinat GPS menjadi penting untuk memastikan akurasi dalam navigasi, satelit, penerbangan, dan kendaraan otonom.

Meskipun kita dan generasi mendatang mungkin tidak akan menyaksikan langsung tabrakan antara Australia dan Asia, pergeseran kecil ini menunjukkan bahwa perubahan besar sedang berlangsung di planet kita.

Perubahan yang terjadi di Australia bukan hanya sekadar fenomena geologis, tetapi juga memiliki dampak yang lebih luas terhadap kehidupan di Bumi.

(dma)

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan bijaksana dan bertanggung jawab. Isi komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator itu sendiri.

Lebih baru Lebih lama