![]() |
Pintu masuk makam Thutmose II yang ditemukan di sebelah barat Lembah Para Raja, Mesir. [Foto: New Kingdom Research Foundation] |
ZONAPIRASI.MY.ID - Otoritas Mesir mengumumkan penemuan makam Raja Thutmose II, penguasa dari Dinasti Kedelapan Belas Mesir Kuno yang berkuasa antara 1550 SM hingga 1292 SM. Makam ini menjadi penemuan kerajaan pertama sejak ditemukannya makam Raja Tutankhamun pada tahun 1922.
Menurut laporan CBS pada Rabu, 19 Februari 2025, makam tersebut ditemukan oleh tim arkeologi gabungan Mesir-Inggris di perbukitan Thebes, sebelah barat Luxor, dekat kompleks terkenal Lembah Para Raja.
Identifikasi Makam Thutmose II
Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir mengonfirmasi bahwa bukti kuat mengarah pada kepemilikan makam ini oleh Raja Thutmose II. Sebelumnya, lokasi ini hanya dikenal sebagai Makam Nomor C4.
Pintu masuk dan lorong utama makam pertama kali ditemukan pada tahun 2022. Sejak itu, tim arkeolog melakukan ekskavasi secara mendetail.
Dr. Mohamed Ismail Khaled, Sekretaris Jenderal Dewan Tertinggi Purbakala Mesir, menjelaskan bahwa awalnya tim mengira makam tersebut milik seorang istri raja, mengingat lokasinya yang berdekatan dengan makam istri-istri Raja Thutmose III dan Ratu Hatshepsut. Namun, setelah analisis lebih lanjut, ditemukan bukti yang memastikan makam tersebut memang milik Thutmose II.
Artefak dan Bukti Sejarah
Beberapa bejana alabaster yang ditemukan di dalam makam memiliki inskripsi yang mencantumkan nama Raja Thutmose II dan menyebutnya sebagai "raja yang telah wafat."
Nama Ratu Hatshepsut juga tercatat di sana, memperkuat dugaan bahwa dialah yang mengatur pemakaman suaminya sekaligus saudara tirinya itu.
Dr. Mohamed Abdel Badie, Kepala Sektor Purbakala Mesir di Dewan Tertinggi Purbakala, menyatakan bahwa meski penting dari segi sejarah, kondisi makam ini cukup memprihatinkan. Banjir yang terjadi pada zaman kuno menyebabkan kerusakan parah dan memindahkan sebagian besar isi makam ke lokasi lain.
"Penelitian awal menunjukkan bahwa sebagian besar isi asli makam telah dipindahkan setelah diterjang banjir," ungkap Abdel Badie.
Di dalam makam, tim juga menemukan sisa-sisa mortar dengan inskripsi berwarna biru serta bintang-bintang berwarna kuning. Selain itu, juga ditemukan bagian dari kitab pemakaman "Imydwat," sebuah teks keagamaan yang memberikan panduan bagi raja dalam perjalanan menuju alam baka.
Langkah Selanjutnya dalam Penelitian
Dr. Piers Litherland, kepala tim arkeologi Inggris, mengungkapkan bahwa makam ini memiliki desain arsitektur sederhana, yang kemudian menjadi model bagi makam-makam kerajaan setelah era Thutmose II.
Tim arkeologi berencana melanjutkan penelitian untuk melacak lokasi pemindahan isi makam serta menggali lebih dalam guna menemukan petunjuk sejarah yang mungkin masih tersembunyi di bawah tanah selama ribuan tahun.
Mumi Raja Thutmose II sendiri telah ditemukan pada abad ke-19 di Cachette Deir el-Bahari, sebuah tempat penyimpanan mumi para penguasa Mesir. Mumi tersebut diyakini telah dipindahkan berabad-abad lalu setelah makam aslinya dijarah.
Saat ini, mumi Thutmose II dipamerkan di Museum Peradaban Mesir Nasional bersama mumi raja-raja kuno lainnya.
(mtr/cbs)