Waspada BBM Oplosan! Begini Cara Membedakan Pertalite dan Pertamax Asli

BBM Oplosan
Ilustrasi cara bedakan BBM oplosan dan palsu. [X]

ZONAPIRASI.MY.ID - Belakangan ini, masyarakat dihebohkan dengan kasus penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) oplosan di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Salah satu modus yang menjadi perhatian adalah pencampuran Pertalite yang kemudian dijual sebagai Pertamax.

Praktik ini tentu merugikan konsumen, terutama bagi mereka yang memilih BBM non-subsidi demi menjaga performa mesin kendaraannya.

Lalu, bagaimana cara membedakan BBM asli dan oplosan agar tidak tertipu? Dirangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa metode yang bisa dilakukan:


Perhatikan Warna BBM

Warna BBM dapat menjadi indikator utama keasliannya.

Pertamax memiliki warna biru tua yang jernih, mirip air laut dalam.

Sementara BBM Pertalite cenderung berwarna biru lebih muda, mendekati hijau tosca.

Untuk memastikan, mintalah petugas SPBU menunjukkan sampel BBM sebelum mengisi. Gunakan cahaya terang agar perbedaan warna lebih jelas terlihat.

Tes dengan Koran Bekas

Cara lain untuk mendeteksi BBM oplosan adalah dengan menggunakan kertas koran.

Teteskan sedikit BBM ke permukaan koran bekas. Jika tinta koran luntur atau menyebar, ada kemungkinan BBM tersebut telah dicampur dengan zat lain, seperti minyak tanah.

Namun, perlu dicatat bahwa metode ini hanya efektif jika campuran BBM mengandung minyak tanah. Jika oplosan menggunakan bahan lain, hasilnya mungkin berbeda.


Uji dengan Jari Tangan

BBM asli memiliki sifat mudah menguap dan tidak meninggalkan residu.

Untuk menguji keasliannya, celupkan salah satu jari tangan ke dalam sampel BBM dan biarkan selama beberapa detik.

Jika BBM asli, cairannya akan menguap tanpa meninggalkan bekas. Namun, jika terasa lengket atau berminyak, besar kemungkinan BBM tersebut telah dioplos.

Kasus BBM Oplosan dan Kerugian Negara

Baru-baru ini, Kejaksaan Agung mengungkap skandal besar terkait dugaan pencampuran Pertalite yang dijual sebagai Pertamax.

Kasus ini dikaitkan dengan korupsi dalam pengadaan produk kilang oleh PT Pertamina Patra Niaga, yang menyebabkan kerugian negara mencapai Rp193,7 triliun.

Tersangka utama, Riva Siahaan, selaku Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, diduga melakukan pembelian BBM dengan spesifikasi RON 92, padahal yang sebenarnya dibeli adalah RON 90 atau lebih rendah.


Dengan memahami cara membedakan BBM asli dan oplosan, masyarakat dapat lebih waspada dan terhindar dari praktik penipuan yang merugikan.

Pastikan selalu mengisi BBM di SPBU resmi dan tidak ragu untuk melakukan pengecekan sebelum membeli.

(jal)

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan bijaksana dan bertanggung jawab. Isi komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator itu sendiri.

Lebih baru Lebih lama